Tugu Jogja

Tugu Jogja
ini adalah simbol kota Jogjakarta

Kamis, 28 Januari 2010

Produk Getah-Getahan

 Jenis produk getah-getahan ada 3 kelompok yaitu :
• Getah resin
Getah resin dapat diperoleh melalui upaya penyadapan maupun tidak. Apabila dengan penyadapan maka dilakukan dibagian kayu gubal atau kulitnya.
• Getah karet, dapat diperoleh melalui penyadapan yang diteruskan dengan proses koagulasi.
• Perekat alami, dapat diperoleh melalui pelukaan pada bagian kulit kayu. Getah perekat alami setelah disaring seperlunya siap digunankan. Jenis ini menggunakan botol yang rapat sebagai tempat penyimpanannya setealah dipakai.

Contoh produk getah resin :

 Gondorukem

Gondorukem merupakanresidu yang tertinggal yang diperoleh dari getah pnus, selain itu ada produk tambahan berupa distilat ( minyak terpentin ). Minyak terpentin diperoleh dari 9-14% dari bahan getahnya sedangkan gondorukem dari 60-70% getahnya dengan pengolahan staem distillation in step system ( pengelohan dengan uap system bertahap ).
Apabila tanpa penyadapan misalnya upaya distilasi dan tail-oil process di pabrik kertas dan distilasi serpih sisa kayu pinus.

Getah pinus sadapan

Getah pinus berada pada batang dimana didalam saluran getah yang arahnya vertical ( longitudinal ) maupun horizontal ( radial ). Saluran getah ini terbentuk secara lisigen, sizogen, maupun sizoligen.

Beberapa ketentuan pohon pinus yang akan disadap :

1. Diameter limit cupping, diameter pohon pinus yang akan dsadap adalah diatas 15cm.
2. Selective cupping, pohon-pohon yang akan disadap adalah pohon yang waktu mendatang dijarangi atau ditebang yaitu sejak umur 10 tahun samapai pada daur tebangan atau umur penjarangan. Biasanya dilakukan pada perusahan pengelolaan pinus yang menggunakan pinus untuk berbagai kegunaan.

Beberapa cara teknik penyadapan :

o Bentuk koakan
Teknik ini dilakukan denagn cara mengerok kulot batang lebih dulu, kemudian kayunya dilukai sedalam 1-2 cm, sedang lebarnya 10 cm. Pelukaan dengan cara ini membentuk huruf U terbalik dengan jarak dari permukaan tanah sekitar 15-20 cm. Pelukaan yang baru diatas luka lama dengan tebal jarak 5 mm.

o Bentuk V
Teknik ini hamper sama dengan teknik diatas tetapi berbebtuk huruf V. dapat juga dimodifikasi menjadi V ganda atau seri arah keatas ( rill) yang bentuknya seperti sirip ikan.

o Goresan atau guratana
Cara ini pada penyadapan pinus jarang dilakukan, umumnya dilakukan pada agathis ( kopal ). Hal ini mengimgat kulit pinus yang tebal. Goresan dilakukan dengan kemiringan 45° atau melingkar.

o Dengan bor
 Dengan syarat diameter 3 cm, 3-12 cm keatas atau kedalam.

 Dari keempat teknik tersebut yang paling efektif atau paling banyak menghasilkan getah pinus adlah dengan menggunakan metode koakan, kemuidian teknik bentuk V dan teknik bor.

Berikut ini urutan penyadapan untuk koakan pada pinus :

1. Mula-mula kulit batang pada tempat yang akan dibuat pelukaan dibersihkan selebar 10-12 cm kearah atas dimulai dari bawah.
2.

Kualitas Getah Pinus

Kualitas getah pinus sadapandibedakan atas dua kelas yaitu :
1. Mutu A
a) Berwarna putih bening
b) Tidak ada campuran tanah/lumpur dan kotoran lain (kandungan kotoran kurang dari 2%)
c) Kadar air kurang dari 3 %
2. Mutu B
a) Berwarna keruh –coklat
b) Ada campuran tanah dal lumpur (kandungan kotoran 2-5%)
c) Kadar air lebih dari 3%
Produk getah yang tidak memenuhi ketentuan kelas kualitas tersebut diatas ditolak untuk diterima.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Getah Pinus

Hasil sadapan yang diperoleh dipengaruhi oleh :
1) Faktor internal pohon :
a) Jenis pohon Pinus yaitu pinus yang berbeda hasil getahnya misalnya
Jenis pinus letak persen
Pinus merkusii 6kg/phn/thn gubal 36,3 %
Pinus palustris 4,2 kg/phn/thn pangkal 0,64 %
Pinus maritime 3 kg/phn/thn 10 m dpl 0,33 %
Pinus khasya 7 kg/phn/thn akar 0,70%

b) Persen kayu gubal,yaitu batang kayu Pinus dengan jumlah kayu gubal terbanyak dapat menghasilkan getah maksimum sebab kayu gubal adalah tempat akumulasi getah tertinggi (36 %)

c) Kesehatan pohon,yaitu jika pohon sehat mungkin menghasilkan getah lebih banyak.

d) System perakaran,yaitu Pinus dengan perakaran yang luas berarti mampun menyerap lebih banyak zat makanan dari tanah,sehingga getah lebih banyak.

e) Persen tajuk (lebar dan tinggi tajuk pohon) yaitu Pinus dengan tajuk lebih banyak memungkinkan proses fotosintesis lebih optimal dan menghasilkan banyak getah.

2) Faktor Ekstern (Lingkungan luar pohon), yaitu :

a) Jarak tanam yaitu hutan pinus dengan jarak tanam yang jarang iklim mikronya tidak lembab dan bersuhu tinggi sehingga menghasilkan getah pinus lebih banyak,demikian sebaliknya.

b) Iklim dan tempat tumbuh yaitu pohon pinus yang tumbuh didaerah dengan curah hujan tinggi,dingin atau di daerah dengan tinggi > 700 m dpl menghasilkan getah sedikit.curah hujan rata-rata < 2000mm/th,suhu antara 22-28’ C dan tinggi tempat 400-700m dari permukaan laut menghasilkan getah optimal.

c) Bonita yaitu pada tanah yang subur memungkinkan menghasilkan getah
  pinus yang lebih banyak ( ada 7 kelas bonita)

3) Faktor perlakuan oleh manusia

a) Bentuk sadapan yaitu hasil sadapan dari bentuk koakan lebih banyak dari rill dan bor

b) Arah sadapan yaitu arah menghadapnya luka sadapan menghadap timur paling banyak menghasilkan getah kemudian disusul arah utara,selatan dan barat.

c) Arah pembaruan, yaitu kea rah atas atau bawah.pembaruan ke atas menghasilkan lebih banyak getah.

d) Upaya stimulansia, yaitu upaya perangsangan pada luka sadapan dengan bahan kimia asam.upaya stimulansia harus menggunakan pedoman yang teliti agar tidak merugikan.bahan stimulansia yang dapat dipakai misalnya asam sulfat,asam oksalat,CuSO4,bolus alba,Ethrel dengan jumlah tertentu yang ditentukan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk

1. Asal (umur pohon ) getah yang diperoleh,makin tua makin banyak dan bagus.
2. Kualitas getah yang tersedia
3. Lama menunggu terasuk penyimpanan,makin lama disimpan makin tidak baik.
4. Penyimpana dalam proses pencampuran dengan bahan penolong,bila tepat maka optimal rendemen dan kualitas.

Sifat dan Kegunaan

 Gondorukem didapat dari hasil pengolahan getah pinus,bersifat rapuh,bening,mempunyai titik leleh rendah dan bau khas terpentin serta tidak larut dalam air.
Manfaat gondorukem adalah :
1. Industri Batik : bahan penyampur lilin batik sehingga diperoleh malam.kebutuhn kira-kira 2.500 ton/thn
2. Industry kertas : bahan pengisi dalam pembuatan kertas.kebutuhan kira-kira 0,5 % dari produksi kertas atau 2.000 ton/thn
3. Industry sabun : sebagai campuran kira-kira 5-10% dari berat sabun.
4. Pembuatan Vernish,tinta,bahan isolasi listrik,korek api,lem,industry kulit dan lalin-lain.
5. Di luar negeri manfaat lain gondorukem dan derivatnya digunakan untuk membuat resin sintetis,plastic,lem,aspal,bahan pliitur,lak sintetis,industry sepatu,galangan kapal,dll.
Untuk minyak terpentin-nya dapat digukana secara langsung dan muurni melalui upaya distilalsi ualng serta melalui pengolahan lanjutan,misalnya untuk pelarut organic,pelarut resin,bahan semir sepatu,logam dan kayu dan bahan kamfer sintetis dll.


Getah Jelutung ( Family Apocynaceae)

Getah ini termasuk jenis produk getah karet yang dihasilkan dari penyadapan getah pohon genus Dyera dan Alstonia yang banyak terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
a) Potensi tanaman (hutan )
Daerah penghasil : Sumatra,Kalimantan, Malaysia,Thailand.mulai disadap pada umur 6 tahun (dengan ulangan 3 tahun ditempat sadapan yang sama).Asia penghasil 95 % (72 % : Indonesia, Malaysia dan Thailand).
b) Penyadapan getah
Dilakukan pada bagian kulit,dimulai pada umur 6 tahun dengan ulangan 3 tahun.
c) Fakktor-faktor yang menentukan produk
1. Asal (umur poho)getah yang diperoleh
2. Kualitas getah yang tersedia
3. Pra proses yang dilakukan,baik pada saat pembersihan kotoran maupun pengenceran
4. Tahapan dan cara koagulasi yang digunakan
d) Sifat dan kegunaan
e) Sifat getah jelutung yaitu : elastic,berbabu khas,berwarna putih sampai ke abu-abuan ,diperoleh dari sadapan dan diproses dengan koagullasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar